Pasta Aglio Olio Simpel ala Rumahan Resep Andalan Saat Lagi Mager Masak Berat

Pasta Aglio Olio Jadi gini, dulu tiap kali ke dapur pas udah jam 10 malam, perut keroncongan tapi niat masak 0%, gue bakal scroll HP sambil nyari inspirasi menu simpel. Nah, Aglio Olio ini sering banget muncul. Tapi kuliner karena tampilannya plain banget, gue suka skip.

Sampai suatu malam…
Stok lauk abis, go-food udah mahal, mie instan udah bosen. Lalu gue lihat ada spaghetti sisa setengah bungkus, bawang putih wikipedia nganggur di kulkas, dan cabai kering sisa bikin sambal matah.
“Yasudah lah, cobain aja,” pikirku.

Dan dari situ, hidup gue berubah. Sedikit dramatis, tapi beneran.

Aglio Olio itu kayak sahabat yang gak rewel: sederhana, gak ribet, tapi selalu bisa diandalkan. Yang lo butuh:

  • Pasta (apa aja boleh, tapi spaghetti favorit gue)
  • Bawang putih banyak (karena AGLIO = garlic)
  • Olive oil
  • Cabai (boleh fresh atau kering)
  • Garam & lada
  • Optional: parsley, keju, udang, jamur, sosis, atau apapun yang nemu di kulkas.

Resep Pasta Aglio Olio Versi Gue (Anti Ribet, Tetap Nikmat)

Pasta Aglio Olio

Oke, ini versi paling basic dulu ya. Kadang gue improvisasi, tapi ini yang paling sering gue pakai:

Bahan:

  • 100 gr spaghetti (atau jenis pasta lain)
  • 4 siung bawang putih, iris tipis
  • 2 buah cabai rawit merah, iris (atau 1/2 sdt cabai kering)
  • 2 sdm minyak zaitun (kalau gak ada, pakai minyak goreng juga bisa tapi rasanya agak beda)
  • Garam secukupnya
  • Lada hitam secukupnya
  • Peterseli cincang (opsional)

Cara Membuat:

  1. Rebus pasta sesuai instruksi di kemasan, tambahin sedikit garam. Jangan overcook, al dente lebih enak.
  2. Tiriskan pasta, simpan sedikit air rebusannya (sekitar 2 sdm).
  3. Di wajan, panaskan olive oil, lalu tumis bawang putih sampai wangi tapi jangan sampai gosong.
  4. Masukkan cabai, aduk sebentar.
  5. Tambahkan pasta, air rebusan, garam, dan lada. Aduk rata, koreksi rasa.
  6. Taburi peterseli kalau ada. Selesai!

Simpel kan? Tapi serius, rasanya nagih banget.

Tips pribadi: Jangan pelit bawang putih. Gue kadang pakai sampai 6 siung, terutama pas lagi butuh mood booster.

Kesalahan Awal yang Gue Pelajari (Biar Lo Gak Ulangin)

Waktu pertama kali bikin, gue sempet:

  • Pakai bawang putih cincang (yang malah cepat gosong)
  • Pakai olive oil seadanya (jadi terlalu kering)
  • Gak simpan air rebusan pasta (hasilnya jadi terlalu “kering” dan kurang menyatu)

Jadi ya, pelajarannya:

  1. Irisan bawang lebih aman daripada cincangan.
  2. Air rebusan pasta itu penting banget buat nyatuin semuanya. Itu kayak lemnya, cuy.
  3. Jangan masak dengan api terlalu besar, nanti aroma bawangnya malah hilang.

Variasi Aglio Olio yang Pernah Gue Coba (dan Sukses!)

Pasta Aglio Olio

Setelah sering masak, mulai iseng nambah topping. Ini beberapa yang menurut gue paling oke:

  1. Udang Panggang
    Bumbuin udang pakai garam, lada, dan sedikit paprika bubuk, lalu panggang. Taruh di atas pasta — rasanya naik kelas langsung!
  2. Jamur Tiram
    Tumis jamur tiram pakai sedikit mentega, lalu aduk ke pasta. Aroma earthy-nya dapet banget.
  3. Smoked Beef
    Ini versi “anak kos pengen fancy”. Potong kecil smoked beef, goreng sebentar, masukin ke pasta. Auto jadi menu fancy padahal cuma modal 15 ribu.
  4. Keju Parmesan / Cheddar Parut
    Gak otentik, tapi buat lidah Indonesia: keju = bahagia.

Jangan takut bereksperimen. Aglio Olio itu kayak canvas kosong, topping-nya terserah kreativitas lo.

Kenapa Aglio Olio Cocok Buat Segala Mood

Gue pernah bikin Aglio Olio pas:

  • Lagi stres kerjaan (potong bawang tuh rasanya terapi)
  • Pas tanggal tua (semurah itu bahan-bahannya)
  • Pas bosen makanan luar
  • Pas pengen nyoba gaya hidup Mediterranean (walaupun baru bertahan 3 hari)

Lucunya, tiap kali gue masak ini, aromanya tuh bikin tenang. Aromanya tuh… nostalgic somehow. Kayak aroma rumah.

Bahkan sekarang, beberapa temen gue yang awalnya skeptis (“lah ini mah kayak mie goreng versi bule”) malah jadi ikut-ikutan bikin. Sampai ada yang bilang:

“Gue udah tiga malam berturut-turut makan Aglio Olio. Tolongin, ini adiksi.”

Kapan Waktu Terbaik Buat Masak Aglio Olio?

Pasta Aglio Olio

Honestly, kapan aja.

Tapi buat gue pribadi:

  • Tengah malam = momen terbaik (tenang, sunyi, cuma gue dan bawang putih)
  • Weekend pagi = brunch sambil nonton Netflix
  • Habis gajian = waktunya upgrade topping
  • Tanggal tua = back to basic, tetap enak walau minimalis

Resep ini juga cocok buat lo yang baru belajar masak. Gak perlu alat khusus, gak ribet, dan hasilnya tetap estetik buat difoto.

FAQ Aneh Tapi Nyata Tentang Aglio Olio

Q: Minyak zaitun mahal, bisa diganti?
A: Bisa, tapi rasanya memang beda. Pakai margarin atau minyak kelapa sawit? Bisa banget, asal jangan berharap rasa “Italia” yang otentik.

Q: Bisa disimpan buat besok?
A: Bisa, tapi menurut gue lebih enak dimakan fresh. Kalau mau simpan, masukin ke wadah tertutup, taruh kulkas. Tapi pastikan pas manasin lagi tambahin sedikit minyak biar gak kering.

Q: Anak-anak doyan gak?
A: Kalau anaknya gak terlalu picky, bisa. Kurangi cabai dan tambahin topping lucu kayak keju parut atau nugget.

Penutup: Pasta Aglio Olio, Si Penyelamat Dapur Sejati

Gue gak nyangka, resep se-simple Aglio Olio bisa jadi comfort food gue. Dan gak cuma gue sih, banyak temen juga sekarang sering masak ini karena praktis banget.

Kalau lo belum pernah nyoba, gue tantang lo cobain minggu ini. Beneran. Minimal satu kali.
Dan kalau udah nyoba, jangan heran kalau lo pengen masak ini terus tiap dua hari sekali.

Baca Juga Artikel Ini: Gulai Belacan: Kelezatan Pedas dengan Sentuhan Tradisional

Author