Putri Marino: Bintang yang Bersinar dengan Kejujuran, Bukan Drama
Jujur, pertama kali saya lihat Putri Marino itu di serial Layangan Putus. Saya nggak langsung ngeh siapa dia. Tapi gaya aktingnya itu lho, natural banget. Rasanya kayak bukan sedang nonton Biography aktris, tapi beneran lihat seseorang yang sedang mengalami badai rumah tangga. Dan dari situ saya mulai cari tahu lebih banyak tentang dia.
Ternyata, dia bukan sekadar aktris cantik yang muncul dadakan. Ada cerita panjang, ada perjuangan, dan yang bikin saya makin kagum: ada nilai-nilai hidup yang sangat dekat dengan kita, orang biasa ini.
Kehidupan Pribadi Putri Marino yang Penuh Ketulusan
Kalau kita bicara soal selebriti, seringkali kesannya mereka hidup di dunia lain wikipedia, ya? Tapi Putri Marino beda. Dia tuh kayak tetangga yang suka senyum kalau kita ketemu pas beli sayur di warung.
Dia lahir di Bali, besar dengan nuansa budaya yang kental, dan itu kebawa banget dalam dirinya. Waktu saya nonton wawancaranya di YouTube—yang barengan Chicco Jerikho, suaminya—terlihat banget kalau dia itu rendah hati dan nggak neko-neko. Kebetulan mereka menikah pada 2018 dan punya anak perempuan yang super menggemaskan.
Yang menarik adalah bagaimana Putri menjaga batas antara publik dan privasi. Dia nggak lebay pamer kehidupan di media sosial. Justru itu bikin banyak orang makin respect. Termasuk saya. Kita perlu lebih banyak public figure kayak dia, yang bisa jadi panutan tanpa harus tampil heboh.
Apa yang Bikin Putri Marino Terkenal?
Nah, ini dia pertanyaan yang sering banget ditanyain orang, terutama buat mereka yang nggak ngikutin dunia film lokal. Saya akan jawab dari sudut pandang penonton yang menikmati film Indonesia dengan hati terbuka: Putri Marino terkenal karena dia autentik.
Pertama kali orang mulai notice dia itu lewat film Posesif (2017), yang langsung mengantar dia meraih Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia. Gila ya, film debut langsung menang Citra. Itu bukan hal yang sering kejadian.
Dan itu nggak cuma karena wajah cantik atau nama uniknya, tapi karena dia punya kemampuan akting yang kuat banget. Gesturnya, ekspresi wajah, dialog yang dilontarkan—semua terasa nyata. Rasanya kayak dia hidupin karakter itu dari dalam dirinya sendiri.
Tapi yang bikin saya pribadi makin suka sama Putri Marino adalah konsistensinya. Dia bukan tipe artis yang asal terima semua tawaran, tapi pilih-pilih peran yang punya makna. Kayak di Layangan Putus tadi, dia jadi tokoh Kinan yang berjuang mempertahankan rumah tangga dari perselingkuhan. Perannya itu nyentuh hati banyak perempuan. Bahkan banyak yang bilang, “Aku merasa itu aku.” Powerful banget, kan?
Acara TV dan Film yang Dibintangi Putri Marino
Kalau kamu penasaran soal acara TV atau film yang dibintangi Putri Marino, izinkan saya jadi “pemandu wisata” singkatnya. Berikut ini beberapa yang saya tonton dan bisa saya rekomendasikan:
1. Posesif (2017)
Ini film debutnya. Dia berperan sebagai Lala, atlet loncat indah yang jatuh cinta sama Yudhis. Tapi hubungan mereka toxic banget. Akting Putri bener-bener bikin kita emosi naik turun. Kalau belum nonton, wajib deh.
2. Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang (2023)
Film ini sekuel dari Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Dia jadi Aurora, kakak sulung yang kuliah di London dan mengalami krisis pribadi. Saya suka banget karakter ini karena terasa relate banget buat orang-orang yang hidup jauh dari keluarga.
3. Layangan Putus (2021) – Web Series
Serial yang meledak banget di WeTV dan VIU. Banyak meme dan kutipan viral dari sini. Siapa yang bisa lupa: “It’s my dream, not her!” Itu udah jadi pop culture!
4. Losmen Bu Broto (2021)
Film remake dari sinetron legendaris. Di sini dia tampil beda, lebih anggun tapi tetap membumi.
5. Detektif Jaga Jarak (2023)
Ini serial komedi yang cukup ringan dan menyenangkan. Bukti kalau Putri bisa main di genre apapun.
Dia juga beberapa kali muncul di acara talkshow dan jadi bintang tamu di kanal YouTube kayak CXO Media atau Narasi. Di situ terlihat banget sisi dirinya yang kalem dan thoughtful.
Pelajaran Berharga yang Saya Dapat dari Sosok Putri Marino
Buat saya pribadi, Putri Marino itu bukan cuma sekadar aktris. Dia itu pengingat bahwa ketenaran nggak harus dibarengi dengan dramatisasi. Kadang, menjadi biasa itu luar biasa.
Satu hal yang terus saya camkan dari sosoknya adalah pentingnya memilih. Di dunia yang semua orang sibuk “mengejar lebih”, Putri justru memperlihatkan bahwa less is more bisa jadi filosofi hidup yang menyelamatkan.
Dari pilihan perannya yang minim tapi bermakna, cara dia membesarkan anak tanpa banyak sorotan, sampai bagaimana dia berbicara di depan publik—semua itu terasa penuh perhitungan tapi tetap hangat.
Saya juga belajar bahwa menjadi “nyata” adalah nilai jual tertinggi di era yang semuanya serba digital dan editan. Orang pengen lihat manusia, bukan topeng.
Mengapa Banyak Orang Mengidolakan Putri Marino?
Banyak banget alasan, tapi saya coba simpulkan dari obrolan dengan teman-teman, komentar netizen, dan dari pengamatan sendiri.
Karena dia tidak berusaha menjadi siapa-siapa.
Dia tetap jadi dirinya sendiri. Itu hal yang sangat langka di dunia entertainment.Dia representasi wanita Indonesia modern.
Kuat tapi lembut, mandiri tapi penuh cinta.Gaya hidupnya relatable.
Nggak glamor berlebihan. Bahkan gaya berpakaian dan rumah tangganya terasa “bisa saya juga nih.”Karena aktingnya nggak dibuat-buat.
Ada banyak aktris hebat, tapi nggak semua bisa membuat kita merasa seperti sedang mengalami cerita itu secara langsung.Dia inspirasi untuk para ibu muda.
Banyak yang bilang Putri memberi harapan bahwa jadi ibu bukan berarti kehilangan jati diri.
Refleksi Pribadi dan Sedikit Curhat
Kadang saya nonton film atau serial Indonesia dengan ekspektasi rendah. Tapi setelah nonton karya Putri Marino, saya jadi berubah pikiran. Kita punya banyak talenta hebat yang layak diapresiasi lebih dalam. Dan Putri adalah contoh nyatanya.
Saya jadi kepikiran juga, di dunia blogging yang saya geluti, kita bisa meniru cara dia berkarya: autentik, berkualitas, dan nggak perlu lebay buat diperhatiin. Just be real, gitu.
Tips dari Gaya Hidup Putri Marino yang Bisa Kita Tiru
Oke, kita nggak harus jadi artis buat bisa belajar dari dia. Ini beberapa hal yang bisa kita aplikasikan:
Pilih dengan hati. Jangan semua tawaran diterima. Fokus pada yang punya makna.
Hidup sederhana bukan berarti nggak sukses.
Jaga privasi seperlunya. Boleh share kehidupan, tapi tetap punya batas.
Investasi waktu untuk keluarga. Ini yang kadang kita lupa.
Berani bicara, berani juga diam. Nggak semua perlu ditanggapi.
Sosok yang Patut Dicontoh
Akhir kata, saya merasa beruntung bisa mengenal karya Putri Marino. Bukan karena dia selebriti, tapi karena dia manusia yang punya prinsip dan tahu caranya bersinar tanpa membutakan orang lain.
Kalau kamu belum sempat menikmati karyanya, coba mulai dari Posesif atau Layangan Putus. Tapi jangan lupa siapin tisu ya, karena aktingnya bener-bener bisa bikin dada sesak.
Dan buat kita para blogger, yuk kita belajar dari Putri: bangun personal branding yang autentik, konsisten, dan punya nilai. Nggak harus ramai, yang penting berarti.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Cut Beby Tsabina: Sosok Muda, Cantik, dan Berbakat yang Jadi Inspirasi Generasi Z 2025 disini